Senin, 05 Desember 2011

Cerita Haji

Tanggal 26 November 2011 saudara kami pulang dari menunaikan Ibadah Haji. Alhamdulillah akhirnya kami bisa berkumpul kembali. Satu hal yang begitu saya nantikan disaat ada kerabat yang baru saja pulang dari haji adalah cerita spiritual. Hampir setiap mereka yang melaksakan selalu memiliki cerita yang bisa kita jadikan pelajaran hidup. Saudara saya (mas Imam) bercerita bahwa di sana harus siap untuk menolong orang apapun keadaannya, Insya Allah akan di beri kemudahan. Mas Imam menceritakan bahwa saat di dalam pesawat sebelum sampai king abdul aziz, beliau tidak tidur akan tetapi berjaga di dekat kamar mandi pesawat. Saat itu mas Imam hanya berpikir bahwa kita tentunya tidak terbiasa menggunakan kamar mandi didalam pesawat yang semua menggunakan tombol elektrik, bisa dibayangkan banyak jamaah haji yang sudah sepuh kalau mereka bingung, tidak tau cara penggunaannya pasti akan panik, padahal apabila sudah stress didalam pesawat tentunya akan mengganggu ibadah yang belum dilaksanakan.

Lain lagi dengan cerita dik Adi, saat akan berangkat membatin saat melihat tas tenteng sudah dinaikkan dahulu dalam kendaraan yang berbeda       " wah tasku sudah naik" karena waktu itu dik Adi memasukkan tas 9 buah sesuai dg jumlah regu, tapi ternyata setelah sampai di pondokan di lantai 2, tas hanya ada 8 dan milik Adi yang tidak ada. setelah istighfar akhirnya tas itu juga diketemukan, dari peristiwa itu dapat diambil makna bahwa kita jangan pernah sekalipun bersikap sombong. Begitupun dengan dik Ida yang waktu haji meninggalkan anak berusia 6 bulan. Saat Sa'i, airmata tak dapat terbendung karena peristiwa sa'i adalah saat dimana Siti Hajar berlari antara Safa dan Marwah mencarikan air untuk anaknya. Sekelumit cerita yang sarat makna, hal kecil yang kadang kita lupa melakukannya. 1. Tolong menolong 2. jauhkan sikap sombong 3. mengingat perjuangan seorang ibu dalam mencarikan air untuk anaknya. Semoga Saudaraku menjadi Haji Mabrur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar